Galeri Foto-foto FBMP Madura

FBMP di PP. Matsaratul Huda Panempan 1433/ 2012 dengan penuh kebersamaan - By fbmp-madura.blogspot.com.

Galeri Foto-foto FBMP Madura

Para Pelopor Pendiri FBMP. Regenerasi akan menjadi Prioritas kita semua - By fbmp-madura.blogspot.com.

Galeri Foto-foto FBMP Madura

Para Peserta FBMP. Kiai Muda dari berbagai daerah, menjadi tongkat utama berdirinya Agama - By fbmp-madura.blogspot.com.

Galeri Foto-foto FBMP Madura

Pengarahan serta bimbingan selalu kami harapkan dari Anda, Dewan Muharrir dan Mushohhih - By fbmp-madura.blogspot.com.

Galeri Foto-foto FBMP Madura

Jalinan Silaturrahmi yang selalu menjadi Prioritas dalam FBMP, para Kiai MUDA di Penjuru Jawa - By fbmp-madura.blogspot.com.

Sabtu, 14 April 2012

Nikahnya Najib "Mas Broo"


Nikahnya Najib "Mas Broo".
Najwa adalah satu-satunya saudara perempuan dari tiga bersaudara Hakan dan Yakin. Mereka bertiga sejak kecil sudah ditingggal oleh ayah tercintanya (wafat) dan hanya tinggal bersama sang ibu tercinta dan sang kakek yang sudah tua. Seiring dengan bergulirnya waktu, Najwa pun tumbuh berkembang menjadi perawan desa yang di idam-idamkan banyak kaum Adam. Dan akhirnya diapun jatuh ke tangan putra bangsawan  benama Najib yang oleh masyarakat setempat dipanggil  dengan sebutan "Mas Broo". karana berlatar belakang keluarga yang kurang mendalam dalam ilmu agama, mereka kebingunan tentang siapakah yang berhak menjadi wali dari Najwa tersebut, toh sekalipun ada sang kakek beliau sudah tua dan rada-rada gak nyambung (Ngeloleh, Madura). Akhirnya mereka konsultasi pada tokoh agama setempat tentang kewalian dari Najwa tersebut. Dan Kiyai tersebut menyuruh wali hakim yang menjadi wali nikahnya.
Catatan: masalah ini fakta dan masih menimbulkan kontroversi dikalangan masyarakat setempat.

Tanah Hasil Kikisan Sungai


Tanah Hasil Kikisan Sungai
            Pedesaan adalah sebuah tempat yang banyak terdapat lahan pertanian yang sangat subur, diantaranya adalah persawahan yang terbentang luas dan juga berpetak-petak. Di antara persawahan tersebut terdapat sawah Pak Herman yang luasnya kurang lebih 60 m dan sawah Pak Yudik yang luasnya kurang lebih 40 m. Di antara sawah mereka, terbentang sebuah sungai yang mengalir sangat deras dari arah selatan ke utara dan agak berbelok ke timur laut di samping tanah Pak Herman. Tanah Pak Herman terletak  disebelah kanan sugai dari tanah Pak Yudik berada disebelah kiri sungai. Lama- kelamaan tanah Pak Herman yang terletak disebelah kanan sungai terkikis oleh aliran air sungai yang sangat deras, namun anehnya tanah hasil kikisan air sungai tersebut tertimbun disebelah kiri sungai yaitu di tanah Pak Yudik  sehingga tanah Pak Yudik yang semula luasnya 40m menjadi 47m dan kemudian Pak Yudik menggarapnya.

lanjutan Jalsah II


                           KOMISI B                  

Jalsah Tsalisah
MODERATOR
MUSHOHHIH
MUHARRIR
NOTULEN
Ust. Irfan Hasani
KH. Hannan Tibyan

Ust. Abd. Karim
 KH. Abrori Sholeh
Ust. Madzkur Rozaq

Ust. Alan Su’ud Ma’adi
Ust. Ahmad Zubairi


a.       Bagaimana status gaji Sa’el sebagai PNS?

Jawaban :
b.      Gaji tersebut adalah tunjangan dari pemerintah (Arzaq) yang hukumnya halal kecuali yang    bersangkutan tidak memenuhi kriteria atau syarat minimum untuk menjadi PNS sejak awal pengangkatan

"Mujahadah" CPNS



                                  
                         KOMISI B                  

Jalsah Tsani

MODERATOR
MUSHOHHIH
MUHARRIR
NOTULEN
Ust. Irfan Hasani
KH. ABD. Wahhab
KH. Rosyad Imam
KH. Abrori Sholeh
Ust. Abd. Karim

Ust. Ahmad Masyhadi
Ust. Ahmad Zubairi

Memutuskan:


3. "Mujahadah" CPNS
PNS menjadi rebutan orang banyak terutama keluarga atau keturunan orang yang sudah menyicipi manisnya duduk menunggu gaji. Sehingga tidak heran jika berbagai macam cara dilakukan untuk menjebolkan proposal CPNS.
Sa’el punya teman bernama Wasil. Wasil berteman dengan Miftah. Miftah adalah orang yang dikenal oleh pihak terkait (sebut saja pejabat surabaya) yang mana pihak terkait itu memegang keputusan jebol tidaknya CPNS. Dan Miftah bersama tim khususnya bertugas untuk mengurusi proposal CPNS kepada pihak terkait itu agar proposal itu bisa jebol. 
Sa’el menyerahkan berkas CPNS kepada Wasil bersama uangnya sebanyak 50 juta. Kemudian Wasil membawa berkas itu kepada Miftah dengan membawa tanda bukti bahwa si Sa’el telah membayar tanpa menyerahkan uang lebih dulu. Karna hubungan Wasil dan Miftah atas dasar kepercayaan. Kemudian Wasil bersama timnya mengurusi kepada pihak terkait di Surabaya yang tentunya menghabiskan waktu dan tenaga termasuk hotel yang ditempati Miftah dkk. Maka apabila pada waktunya Sa’el benar-benar menjadi PNS, tentunya Wasil akan memberikan uangnya kepada Miftah -memang Wasil membuat akad kuli/minta tolong tapi bayar uang- sebagai ongkos karna telah membantunya.

RUU Pengoprasian Warnet



KOMISI B

Jalsah Ula

Moderator
Muharrir
Mushohhih
Notulen

Ust.Fathurrohman


KH. Hannan Tibyan
KH. Abrori Sholeh
Ust. Abd. Karim
KH. Abd. Wahhab

Ust.Mashadi
Ust.Zubairi

Memutuskan
1. RUU Pengoprasian Warnet.
Maraknya warung internet (warnet) yang disinyalir tidak sehat mendapat perhatian dari DPRD Pamekasan. Wakil rakyat kini tengah berinisiatif merancang peraturan daerah (PERDA) tentang pembatasan oprasi warnet yang bertujuan untuk mengantisipasi penyalahgunaan warnet tersebut. Ketua komisi A DPRD Pamekasan M.Suli Faris menjelaskan bahwa saat ini penggunaan jasa warnet tanpa mengenal batas usia, sisiwa SD-pun kini sudah bisa mengakses internet. Di satu sisi ini memang positif karena sudah tidak gugup tehnnologi, namun disisi lain hal ini rentan untuk disalah gunakan seperti hanya bermain game online dan melihat situs-sirus porno dsb. "ini bisa berbahaya jika penggunanya adalah anak-anak" tegasnya. Rancangan PERDA tersebut antara lain:

Mencegah Kemungkaran Dengan Kekerasan


. Mencegah Kemungkaran Dengan Kekerasan
Sekitar 14 abad silam, Islam datang mewarnai peradaban dimuka bumi ini dengan membawa misi Rahmatan Lil’alamin. Sehingga dengan misi ini Islam mudah diterima dengan lapang dada oleh masyarakat luas. Namun akhir-akhir ini konsep Rahmatan Lil’alamin yang dibawa Islam seakan mulai redup  dan bahkan Islam terkesan anker dan anarkisme. Hal ini dipicu oleh maraknya tindakan-tindakan anarkis yang dilakukan oleh kelompok tertentu dengan dalih mengikuti hadits ”من راى منكم منكرا الخ.”. Seperti tindak kekerasan yang terjadi terhadap kelompok Ahmadiyyah di Jawa Barat pada bulan Januari kemarin. Meskipun dengan dalih memberantas kaum Murtaddin namun tetap saja hal ini oleh sebagian kalangan dinilai sebuah tindakan anarkis  yang bertentangan dengan ajaran Islam sebagai agama Rahmatan Ili’alamin

Pertanyaan.
a.       Bagaimanakah sebenarnya konsep Rahmatan Ili’alamin yang dibawa Islam?
b.      Sejauh manakah tindak kekerasan itu diperbolehkan dalam Islam?
c.       Bagaimanakah sebenarnya konsep من راى منكم منكرا الخ.”,?

Jawaban
a.       Adalah dengan datangnya islam ( Aturan islam ) menjadikan kebaikan, ketentraman, pada semua makhluk dengan mengatur hubungan antara manusia dengan Alloh SWT, manusia dengan makhluk lain. Dengan menjaga agama, jiwa, akal, harta dan keturunan ( menarik maslahah dan menolak mafsadah mereka 
[مرقاة المفاتيح شرح مشكاة المصابيح 1/ 269]
والحاصل أنه عليه الصلاة والسلام لكونه رحمة للعالمين ورحيما بالمؤمنين ومظهرا للجمال على وجه الكمال وطبيبا لأمته على كل حال لما بلغه خوفهم وفزعهم واضطرابهم أراد معالجتهم بإشارة البشارة لإزالة الخوف والنذارة فإن المعالجة بالأضداد ولما كان عمر مظهرا للجلال وعلم أن الغالب على الخلق التكاسل والإتكال فرأى أن الأصلح لأكثر الخلق المعجون المركب بل غلبة الخوف بالنسبة إليهم أنسب فوافقه وهذه مرتبة علية ومزية جلية لعمر رضي الله عنه وأما قول ابن حجر وكان وجه استباحة عمر لذلك أنه لأبي هريرة بمنزلة الشيخ والمعلم وللشيخ والمعلم أن يؤدب المتعلم بمثل ذلك إذا رأى منه خلاف الأدب وهو هنا المبادرة إلى إشاعة هذا الخبر قبل تفهم المراد من النبي مع إشكاله وما يترتب عليه من إتكال الناس وإعراضهم عن الأعمال وكان حقه إذا أمر بتبليغه أن يتفهم المراد به ليورده في موارده دون غيرها فاقتضى اجتهاد عمر أن إخلاله بذلك مقتض لتأديبه فأدبه بذلك فتطويل لا طائل تحته


  1. Kekerasan hanya diperbolehkan pada sulthon

الغنية لطالب الحق ج 1 ص 15
المنكرون ثلاثة أقسام : قسم يكون انكارهم باليد وهم الأئمة والسلاطين والقسم الثانى انكارهم باللسان دون اليد وهم العلماء والقسم الثالث انكارهم بالقلب وهم العامة .
[فتح الباري - ابن حجر 13/ 53]
وقال بعضهم يجب إنكار المنكر لكن شرطه أن لا يلحق المنكر بلاء لا قبل له به من قتل ونحوه وقال آخرون ينكر بقلبه لحديث أم سلمة مرفوعا يستعمل عليكم أمراء بعدي فمن كره فقد برئ ومن أنكر فقد سلم ولكن من رضي وتابع الحديث قال والصواب اعتبار الشرط المذكور ويدل عليه حديث لا ينبغي لمؤمن ان يذل نفسه ثم فسره بأن يتعرض من البلاء لما لا يطيق انتهى ملخصا وقال غيره يجب الأمر بالمعروف لمن قدر عليه ولم يخف على نفسه منه ضررا ولو كان الآمر متلبسا بالمعصية لأنه في الجملة يؤجر على الأمر بالمعروف ولا سيما ان كان مطاعا واما اثمه الخاص به فقد يغفره الله له وقد يؤاخذه به واما من قال لا يأمر بالمعروف الا من ليست فيه وصمة فان أراد أنه الأولى فجيد والا فيستلزم سد باب الأمر إذا لم يكن هناك غيره ثم قال الطبري فان قيل كيف صار المأمورون بالمعروف في حديث أسامة المذكور في النار والجواب انهم لم يمتثلوا ما أمروا به فعذبوا بمعصيتهم وعذب أميرهم بكونه كان يفعل ما ينهاهم عنه وفي الحديث تعظيم الأمراء والأدب معهم وتبليغهم ما يقول الناس فيهم ليكفوا ويأخذوا حذرهم بلطف وحسن تأدية بحيث يبلغ المقصود من غير أذية للغير
مختصر إحياء علوم الدين ص 120
ولايجوز فى حق السلاطين والأمراء الا التعريف والوعظ وأماالتخشين والمنع قهرا فذاك يحرك فتنة ويورث أمورا هي أفحش مما هم ملابسوه نعم إن كان يعلم أن المخاشنة تفيد ولاتورث أمرا محظورا فلابأس به.
الغنية لطالب الحق ج 1 ص 52
أولها أن يكون عالما بما يؤمر وينهى واثانى أن يكون قصده وجه الله وإعلاء كلمات الله وأمره دون الرياء والسمعة الثالث أن يكون أمره باللين والتودد لابالفظاظة والغلظة الرابع أن يكون صبورا حليما حمولا متواضعا قوي القلب طبيبا حكيما يداوي مجنزنا إماما هاديا الخامس أن يكون عاملا بما يؤمر متنزها عما ينهى عنه .
إحياء علوم الدين ومعه تخريج الحافظ العراقي 3/ 304]
باب الرابع في أمر الأمراء والسلاطين بالمعروف ونهيهم عن المنكر الباب الأول في وجوب الأمر بالمعروف والنهي عن المنكر وفضيلته والمذمة في إهماله وإضاعته ويدل على ذلك بعد إجماع الأمة عليه وإشارات العقول السليمة إليه الآيات والاخبار والآثار أما الآيات فقوله تعالى ولتكن منكم أمة يدعون إلى الخير ويأمرون بالمعروف وينهون عن المنكر وأولئك هم
شرح ابن بطال [19/ 62، بترقيم الشاملة آليا]
وقال آخرون: الواجبُ على من رأى منكرًا من ذى سلطان أن ينكره علانيةً وكيف أمكنه، روى ذلك عن عمر بن الخطاب وأبىّ بن كعب، واحتجوا بقوله  - صلى الله عليه وسلم - :  « من رأى منكم منكرًا فليغيره بيده، فإن لم يستطيع فبلسانه، فإن لم يستطيع فبقلبه، وذلك أضعف الإيمان »  وبقوله:  « إذا هابت أمتى أن تقول للظالم: يا ظالم، فقد تودع منهم » .
وقال آخرون: من رأى من سلطانه منكرًا فالواجب عليه أن ينكره بقلبه دون لسانه، واحتجوا بحديث أم سلمة عن النبى  - صلى الله عليه وسلم -  أنه قال:  « يستعمل عليكم أمراء بعدى، تعرفون وتنكرون، فمن كره فقد برئ، ومن أنكر فقد سلم، ولكن من رضى وتابع، قالوا: يا رسول الله، أفلا نقاتلهم؟ قال: لا، ما صلوا » .
قال الطبرى: والصّواب: أن الواجب على كل من رأى منكرًا أن ينكره إذا لم يخف على نفسه عقوبة لا قبل له بها؛ لورود الأخبار عن النبى  - صلى الله عليه وسلم -  بالسمع والطاعة للأئمة، وقوله  - صلى الله عليه وسلم - :  « لا ينبغى للمؤمن أن يذل نفسه. قالوا: وكيف يذل نفسه؟ قال: يتعرض من البلاء ما لا يطيق » .

Kerjasama Antara Dokter Dan Pihak Apaotik



Kerjasama Antara Dokter Dan Pihak Apaotik
Eksistensi keberagaman problema yang kerap tersandung dalam kehidupan kita sehari–hari, bukanlah sebuah penayangan fiktif yang tak harus dicarikan solusi secara yuridis . Satu contoh sebuah kasus menarik yang perlu segera disikapi dengan intensif dan dibahas secara integral adalah kerjasama  antara Dokter dan pihak apotik di bidang penjualan obat-obatan dan bagi hasil pemakaian alat praktek kesehatan oleh dokter. Biasanya pasien di suruh membeli obat yang dibutuhkan di apotik tertentu yang sudah ada kerjasama dengan pihak dokter. Yang bikin pasien kesal ternyata di apotik lain harga obat tersebut jauh lebih murah. Kemudian untuk kerjasama alat praktek, biasanya pihak apotik menyediakan alat-alat parktek uktuk digunakan oleh si dokter kemudian hasil dari prakteknya di bagi sesuai dengan kesepakatan.

Akhir Sebuah Romantika Pasutri


JALSAH TSANIYAH

Mushohhih
Muharrir
MODERATOR
Notulen
KH. Ali Rahbini
KH. Muzammil, MA
KH. Bahrul widad
Ust. Nurul hidayat
Ust. Ach. Hasib 
Abd. Majid arif
Abd. Muqit Ismail

Memutuskan

2. Akhir Sebuah Romantika Pasutri
Percekcokan menjadi kebiasaan bagi pasutri (pasangan suami istri ) yang tidak harmonis. baik karena faktor nafaqoh yang tidak mencukupi atau sebab-sebab yang lain, Seperti yang terjadi pada pasangan Rizal Afandi (Nama samaran) dan lutfiana ulfa (nama cak-ocaan). Percekcokan tersebut menyebabkan hilangnya nyawa sang istri. penyebabnya adalah sebidang tanah yang di dapat dari hasil kerja berdua, karena kasihan melihat anaknya di penjara sang suami ingin menjual tanah tersebut untuk biaya proses pembebasannya namun sang istri melarangnya karena tanah itu adalah satu-satunya tanah keluarga mereka.
Tepatnya hari jum’at tanggal 06-11-2006 M, suami merasa jengkel pada istrinya, maka akhirnya dengan gelap mata iapun membunuh istrinya. Tidak lama kemudian polisipun datang ke TKP serta mengamankan tersangka. Anehnya polisi mencegah masyarakat untuk memandikan mayat tersebut karena ingin di identifikasi. Ironisnya sehabis sholat jum’at masyarakat langsung menyolati padahal mayatnya masih belum di mandikan

Analisa Pemancar Ponsel di Menara Masjid Agung Asy-Syuhada’ Pamekasan



                                KOMISI A             

Jalsah Ula

Moderator
Muharrir
Mushohhih
Notulen
Ust. Madzkur Rozaq
Ust. Adibuddin
KH. Bahrul widad
Ust. Nurul hidayat
KH. Muzammil, MA
KH. Ali Rahbini
KH. Rosyad Imam
Ust. Zain Fairus
Abd. Muqit Ismail

Memutuskan:

1. Analisa Pemancar Ponsel di Menara Masjid Agung Asy-Syuhada’ Pamekasan
Masjid merupakan  tempat yang sangat sakral dan sentral dalam  Islam. Oleh karenanya, keberadaan Masjid di kalangan umat Islam amat diagung-agungkan. Bahkan dalam berbagai hal, seperti melakukan sholat serta i’tikaf, tashorruf sisa-sisa peralatan, dan pengelolaan aset yang dimiliki, Masjid memiliki hukum tersendiri yang  berbeda  dari tempat yang lain.
Masih dalam ranah penggunaan serta pengelolaan fasilitas Masjid, Media Cetak Radar Madura (Senin 11 April 2011), memberitakan bahwa telah terjadi polemik antara Ta’mir Masjid dan Ulama sekitar terkait dengan pemasangan pemancar  ponsel di menara Masjid Agung Asy-Syuhada’ Pamekasan. Dalam hal ini, Pihak Takmir berkometment terhadap keputusannya  menyewakan menara Masjid tersebut dengan alasan untuk mengurangi beban biaya oprasional Masjid yang harus dikeluarkan tiap bulan. Sementara sejumlah Ulama menolak jika fasilitas Masjid digunakan untuk kepentingan bisnis. Bahkan saat pertemuan di DPRD Pamekasan Kamis(7/4) salah seorang Ulama berpendapat, konpensasi maupun akad ijaroh jika lebih banyak mudharat dibandingkan maslahatnya, tidak boleh. Dan dalam kaitannya dengan persoalan, beliau berasumsi bahwa ponsel tidak hanya berfungsi sebagai alat komonikasi, melainkan juga sebagai alat pendukung kegiatan yang cendrung berbau maksiat. 

Jumat, 13 April 2012

Masalah WC Sanimas


Deskripsi Masalah
               Dari hasil survei yang di lakukan beberapa LSM telah di temukan kehawatiran berkenaan dengan kesehatan yang di akibatkan oleh air limbah. Menurut perkiraan Mentri kesehatan, ada 6 juta kasus diare pertahun. Dan secara keseluruhan jumlah penyakit yang berhubungan dengan masalah air mencapai sekitar 900.000 kasus pertahun. 2000 di antaranya berakibat fatal. Dari hasil survei ini pemerintah meluncurkan beberapa program antisipatif salah asatunya adalah "SANIMAS" (Sanitasi Berbasis Masyarakat). Program ini di bangun dengan menggunakan teknologi " DEWATS". Yaitu suatu pendekatan pengolahan air limbah – lebih spesifiknya tinja - secara tersentralisasi yang memadukan teknologi pengolahan air limbah secara biologis baik aerobic maupun anaerobic. Dengan teknologi DEWATS selain dapat mengurangi polusi air limbah mencapai 90 %, air limbah hasil olahan dapat di manfaatkan dan juga ramah lingkungan. Hal ini di karenakan teknologi DEWATS di lengkapi Bio Digester yang dapat menguraikan air limbah dengan kandungan organik tinggi. Selain itu, dengan teknologi DEWATS kita bisa menghasilkan energi alternatif Biogas yang bisa di manfaatkan sebagai energi listrik, untuk memasak dan lain sebagainya. Sasaran program ini adalah pemukiman padat penduduk termasuk juga pondok pesantren.
Pertanyaan:
  1. Bagimana Islam memandang pengolahan air limbah (tinja) yang notabene adalah barang najis, boleh atau tidak?
  2. Bisakah air hasil olahan tersebut di manfaatkan lagi, seperti untuk kolam ikan DLL?
  3. Dan bagaimana hukum biogas yang di hasilkan?
  4. Seandainya Biogas tadi digunakan untuk memasak, bagaimana hukum hasil masakannya, mengingat masih ada alternatif lain seperti minyak tanah, kayu bakar DLL?

Panitia FBMP
Jawaban ;
  1. Boleh kerena ada hajat (درء المفاسد وجلب المصالح). Bahkan kalau pengolahan tersebut untuk menghilangkn bahaya yang memperbolehkan tayammum  maka hukumnya wajib.
Referensi
    1. Al- Qur’an
    2. Al- Madzhabas Saniyah Hal 112
    3. I’anat Tholibain Juz 1 Hal 98
    4. Bughiyatu Al- Murtasyidain Hal 31
    5. Tuhfatuh Muhtaj Fi Syarhil Minhaj Juz 3 Hal 17
    6. Syarqowi Juz Hal 122
    7. Al-Majmu' Juz 9 Hal 232
    8. Al-Fiqhul Islami Juz 4 Hal 329

وعبارته:
1. ولا تفسدوا فى الارض بعد اصلاحها ذلكم خير لكم ان كنتم مؤمنين (الاعراف 85)
2. المذهب السنية (ص 112)
لا ضرر ولا ضرار والمعنى لا يباح ادخال الضرار على انسان فى ما تحت يده من ملك ومنفعة غالبا ولا يجوز لاحد ان يضر اخاه المسلم)
3. إعانة الطالبين - (ج 1 / ص 98)
(قوله: ولا يجب اجتناب النجس في غير الصلاة) أي إذا كان لحاجة، بدليل التقييد بعد بقوله: ومحله إلخ، كأن بال ولم يجد شيئا يستنجي به فله تنشيف ذكره بيده ومسكه بها، وكمن ينزح الا خلية ونحوها، وكمن يذبح البهائم، وكمن احتاج إليه للتداوي كشرب بول الابل لذلك، كما أمر (ص) به العرنيين.فإن كان لغير حاجة وجب اجتنابه، لان ما حرم ارتكابه وجب اجتنابه.(قوله: ومحله) أي محل عدم وجوب اجتنابه.(قوله: في غير التضمخ به) أي التلطخ بالنجس عمدا.(قوله: أو ثوب) قال في التحفة: على تناقض فيه.اه.(قوله: فهو) أي التضمخ، والفاء للتعليل.وقوله: بلا حاجة أما معها فلا يحرم، وقد علمتها.
4. بغية المرتشدين ص 31
(مسألة ي) تحرم مباشرة النجاسة مع الرطوبة لغير حاجة فيجيب غسلها فورا بخلافه لحاجة كالاستنجاء وغسلها من نحو بدن ووضعها في نحو زرع او بنحو فصد وكذا التداوي بشرط فقد طاهر صالح.
5. تحفة المحتاج في شرح المنهاج  - (ج 10 / ص 96)
( قَوْلُهُ : وَيَجُوزُ اتِّخَاذُهُ صَابُونًا ) وَيَجُوزُ اسْتِعْمَالُهُ فِي ثَوْبِهِ وَبَدَنِهِ كَمَا صَرَّحُوا بِهِ ثُمَّ يُطَهِّرُهُمَا وَكَذَلِكَ يَجُوزُ اسْتِعْمَالُ الْأَدْوِيَةِ النَّجِسَةِ فِي الدَّبْغِ مَعَ وُجُودِ غَيْرِهَا مِنْ الطَّاهِرَاتِ وَإِنْ بَاشَرَهَا الدَّابِغُ بِيَدِهِ قَالَ فِي الْخَادِمِ وَكَذَلِكَ وَطْءُ الْمُسْتَحَاضَةِ وَكَذَلِكَ الثُّقْبَةُ الْمُنْفَتِحَةُ تَحْتَ الْمَعِدَةِ ، فَإِنَّهُ يَجُوزُ لِلْحَلِيلِ الْإِيلَاجُ فِيهَا نِهَايَةٌ قَالَ ع ش قَوْلُهُ م ر اسْتِعْمَالُ الْأَدْوِيَةِ النَّجِسَةِ إلَخْ أَمَّا دَبْغُ الْجُلُودِ بِرَوْثِ الْكَلْبِ وَالْخِنْزِيرِ فَلَا يَجُوزُ وَكَذَا تَسْمِيدُ الْأَرْضِ بِهِ أَيْضًا انْتَهَى زِيَادِيٌّ أَيْ وَمَعَ ذَلِكَ لَوْ دَبَغَ بِهِ طَهُرَ الْجِلْدُ وَيُغْسَلُ سَبْعًا إحْدَاهَا بِتُرَابٍ ا هـ . وَفِي الْبُجَيْرِمِيِّ عَنْ الشَّوْبَرِيِّ وَمَحَلُّ عَدَمِ جَوَازِ الدَّبْغِ بِرَوْثِ الْكَلْبِ وَالْخِنْزِيرِ إذَا وَجَدَ غَيْرَهُ صَالِحًا لَهُ ا هـ . ( قَوْلُهُ : اتِّخَاذُهُ صَابُونًا ) أَيْ لِلِاسْتِعْمَالِ لَا لِلْبَيْعِ كَذَا فِي الْمُغْنِي وَمُقْتَضَاهُ حُرْمَةُ الِاتِّخَاذِ لِلْبَيْعِ ، وَإِنْ لَمْ يَتَحَقَّقْ الْبَيْعُ فَلْيُتَأَمَّلْ بَصْرِيٌّ .
6. الشرقاوي ج 1 ص 122
(لو تنجس مائع تعذر تطهيره لانه صلى الله عليه وسلم سئل عن الفأر ة تموت في السمن فقال ان كان جامدا فالقواه وماحولها وان كان مائعا فلاتقربوه وفي رواية فأريقوه قوله فاريقوه اي وجوبا اذا بن يرد استعماله في نحو وقود او سقي ذابة او تعاطيه حال ضرورة قبيحة او عمل نحو صابون بالزيت فيجوز اتخاذه بالزيت النجس ويجوز استعماله في بدنه او ثوبه ثم يطهر هما ويجوز استعمال الاودية  المتنجسة في الدبغ مع وجود غيرها من الطاهرات ويباشرها الدبغ بيده ويغتفر التضمخ حينئد
7. المجموع - (ج 9 / ص 232)
(وأما) السرجين فانه يكره اقتناؤه وتربية الزرع به لما فيه من مباشرة النجاسة) الى ان قال (الرابعة) يكره اقتناء السرجين والوقود به وتربية الزرع والبقول لما ذكره المصنف وهى كراهة تنزيه وأشار الرويانى إلى وجه أنه مباح لا مكروه وسبق في ازالة النجاسة بيان حكم الزرع والبقل النابت منه
8. الفقه الاسلامي ج 4 ص 329
استعمال الحق بوجه مشروع : عن الانسان ان يستعمل حقه وفقا لما امر به الشرع

Eksekusi Amrozi


JALSAH   DUA

Mushohhih     :           KH. Fakhriul Haq Suyuthi     
Muharrir        :           K. Bahrul Widad Suyuthi
                                    Kh. Ali Rahbini
                                    Ust. H. Abd Karim
Moderator      :           Ust. Nurul hidayat
Notulen           :           Ust Agus Wedy
                                    Ach. Husain Sari
                                                Ach. Khotim

2. Deskripsi masalah
Syahidin Amrozi Cs yang mati di eksekusi karena telah melakukan pengeboman di Bali, sebelum meninggal mereka berwasiat untuk dikafani kembali. tapi pihak berwajib tidak memberi izin, karena sudah di kafani oleh pihak kepolisaian. Sedangkan sudah maklum bahwa wasiat orang mati wajib dilaksanakan.

Masalah Khianat


JALSAH PERTAMA

Mushohhih :        KH. Fakhriul haq suyuthi
                              KH Rosyad Imam
                              KH. Abd. Wahhab Adnan
Muharrir :           K. Bahrul Widad Suyuthi
                              KH. Ali Rahbini
                              KH. Abd Hannan Tibyan
                              Ust. H. Abd Karim
Moderator :         Hambali
Notulen     :           Ust Agus Wedy
                              Ach. Husain Sari
                              Ach. Khotim
1. diskripsi maslah
Pak Amir adalah sopir pribadi Pak Hasan yang bertugas mengantarkan putrinya ke sekolah. Ketika sedang menjalankan tugasnya, Pak Amir melihat beberapa orang yang lagi membutuhkan tumpangan. Tak karuan setelah terjadi tawar menawar ongkos dan terjadi kesepakatan, Pak Amirpun langsung tancap gas untuk mengantarkan mereka ke tempat tujuan.  

Masalah Salam


Deskripsi Masalah Salam
Di waktu mau balik setelah liburan, ada seorang santri yang mendaptkan titipan salam dari orang tuanya untuk di sampaikan kepada kyai maupun pada ibu nyai. Namun tidak jarang dia menemukan kesulitan menyampaikan salam tersebut karena sulitnya sowan (acabis) ke Kyai atau ibu nyai.

Pertanyaan:
  1. Apakah kewajiban menyampaikan salam dari orang tuanya tersebut sudah gugur apabila hanya di sampaikan melalui khoddam (kabuleh)?
  2. Apabila salam yang di titipkan belum di sampaikan sampai sepuluh kali misalnya, apakah nanti ketika di sampaikan pada kyai ataupun ibu nyai harus di sampaikan sebanyak sepuluh kali atau hanya cukup satu kali?
  3. Ketika salam tersebut bukan berupa salam syar'ie apakah masih tetep wajib disampaikan?

PP. Darul Ulum Banyuanyar

Jawaban:
1. Tidak gugur jika
  • tidak mendapatkan idzin dari muwakkil untuk diwakilkan
  • tidak kesulitan atau tidak layak atau tidak tahu untuk menyampaikan sendiri


Referensi
  1. Bughiyatulmustarsyidin Juz 1 hal. 302


بغية المسترشدين للسيد باعلوي الحضرمي - (ج 1 / ص 302)
(مسألة: ي): لا يصح توكيل غيره فيما وكل فيه، إلا أن يأذن له الموكل، أو لا تليق به مباشرته، أو لا يحسنه، أو يشق عليه مشقة لا تحتمل أو يعجز عنه، وعلمه الموكل في الكل،


Lanjutan Jalsah II

JALSAH TSALITSAH

Moderator       : Ust Hambali
Mushahhih      : KH. Fariyul Haq Sy
                         : Ust. Zaini Mudarris
Muharrir          : KH. Bahrul Widat Sy
                         : KH. Abd. Hannan Tibyan
Notulen            ; Ust. Mohammad Ishaq

2. Mengambil airnya boleh, membobol tanggulnya ditafsil : Jika yang dihulu mengambil lebih dari haknya maka boleh, dan tidak boleh apabila yang dihulu tidak mengambil lebih. Namun pembobolan dilakukan setelah melalui komunikasi dengan petani yang di hulu.

Masalah TKW


JALSAH TSANIYAH

Moderator       : Ust Mazdkur Rozaq
Mushahhih      : KH. Fariyul Haq Sy
                         : KH. Abd Wahhab
Muharrir          : KH. Bahrul Widat Sy
                         : KH. Abd. Hannan Tibyan
                         : KH. Rosyad
                         : Ust. Zaini Mudarris
Notulen            ; Ust. Mohammad Ishaq
2. Deskripsi Masalah TKW
Sudah lumrah kita dengar TKW (tenaga kerja wanita) Indonesia yang berangkat keluar negeri demi membiayai keluarganya, padahal suaminya masih sehat wal afiat dan mampu berusaha sendiri.. dan tidak jarang keberangkatan tersebut karena memang disuruh sang suami.

Pertanyaan:
1.     Bagaimana hukum wanita menjadi TKW sebagaiamana dalam deskripasi?
2.     Bagaimana hukum suami menyuruh atau merestui istri menjadi TKW. Tanpa didampingi?
3.     Apakah kewajiban membiayai keluarga dapat diganti Istri? Mengingat idzin suami dan kemauannya sendiri 

Jawaban:
1. Haram apabila ada beberapa faktor :

  1. Khouful fitnah, spt khulwah muharramah
  2. Tidak  disertai mahram /  suami / perempuan – perempuan yang tsiqoh
  3. Tidak aman di perjalanan / di negara tujuan
  4. Tidak ada ijin dariorang tua dalam kondisi perjalanan rawan meski diduga selamat
  5. Ilegal
  6. Kasyful aurah
  7. Bersolek / berhias
  8. Pekerjaannya diharamkan syariah / mendorong perbuatan haram seperti sekretaris pribadi .

Referensi
1.    Tarsyihul mustafidin hal. 174
2.    Fatawi Al azhury Juz 9 hal 480
3.    Fatawi Asysabakah Juz 16 hal 38
4.    Mas'uliyatul mar'h  hal 78-79


1. ترشيح المستفدين ص174
قوله مع امرأة ثقة ) ليس بقيد كما في المغني وغيرها فيجوز لها ان تخرج لفرض الاسلام ككل واجب ولو وحدها اذا امنت قال في بشرى الكريم ومن الواجب خروج المراة حراثته لان طلب الحلال واجب ولو شابة
2. فتاوى الازهر  9/480
والنّصوص الدّالّة على جواز عمل المرأة كثيرة ، والّذي يمكن استخلاصه منها ، أنّ للمرأة الحقّ في العمل بشرط إذن الزّوج للخروج ، إن استدعى عملها الخروج وكانت ذات زوجٍ ، ويسقط حقّه في الإذن إذا امتنع عن الإنفاق عليها. –الى ان قال- ويمكن تحديد ذلك بما يأتي :
- 1 - ألاّ يكون العمل معصيةً كالغناء واللّهو ، وألاّ يكون معيباً مزرياً تعيّر به أسرتها.
جاء في البدائع والفتاوى الهنديّة : إذا آجرت المرأة نفسها بما يعاب به كان لأهلها أن يخرجوها من تلك الإجارة ، وفي المثل السّائر : تجوع الحرّة ولا تأكل بثدييها ، وعن محمّدٍ رحمه الله تعالى في امرأةٍ نائحةٍ أو صاحب طبلٍ أو مزمارٍ اكتسب مالاً فهو معصية.
- 2 - ألاّ يكون عملها ممّا يكون فيه خلوة بأجنبيٍّ.
جاء في البدائع : كره أبو حنيفة استخدام المرأة والاختلاء بها ، لما قد يؤدّي إلى الفتنة ، وهو قول أبي يوسف ومحمّدٍ ، أمّا الخلوة ، فلأنّ الخلوة بالأجنبيّة معصية ، وأمّا الاستخدام ، فلأنّه لا يؤمن معه الاطّلاع عليها والوقوع في المعصية. وقد قال النّبيّ صلى الله عليه وسلم : « لا يخلونّ رجل بامرأةٍ إلاّ كان الشّيطان ثالثهما » ولأنّه لا يؤمن مع الخلوة مواقعة المحظور.
- 3 - ألاّ تخرج لعملها متبرّجةً متزيّنةً بما يثير الفتنة ، قال ابن عابدين : وحيث أبحنا لها الخروج فإنّما يباح بشرط عدم الزّينة وتغيير الهيئة إلى ما يكون داعيةً لنظر الرّجال والاستمالة ، قال اللّه تعالى : «ولا تَبرَّجْنَ تبرّجَ الجاهليّةِ الأولى» وقال تعالى : «ولا يُبْدِينَ زينَتَهنّ إلاّ ما ظهرَ منها» ، وفي الحديث : « الرّافلةُ في الزّينة في غير أهلها كمثل ظلمة يوم القيامة لا نور لها »
3. فتاوى الشبكة الاسلامية 16/380
الفتوى : الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أما بعد:
فالأصل في عمل المرأة الجواز، لعدم وجود دليل يمنعها منه، لكن يشترط لعمل المرأة عدة شروط أهمها:
1- ألا يؤدي ذلك إلى فتنة كالاختلاط المحرم بالرجال، أو الخروج بالزينة الفاتنة، أو الخضوع بالقول مع الرجال، أو التعطر عند الخروج.
2- ألا يسبب ذلك تقصيراً في حق الزوج والأولاد والوالدين.
علماً بأن أحوال الناس تختلف باختلاف طبائعهم ومجتمعاتهم، وبناء على هذا الاختلاف تختلف الفتوى في حقهم أيضاً، وهذا أمر غير منكور في الشرع، كما بين ذلك العلماء. وتقدير المصلحة والمفسدة يعود إلى السائل نفسه في مثل السؤال الذي نحن بصدده، فإن وجدت السائلة في نفسها أو فيمن حولها فتنة بخروجها والتعامل معهم، فعليها بلزوم بيتها، وإن لم تجد ذلك بقي حكم عملها على الأصل الذي ذكرناه، وعلى وفق الضوابط التي بيناها. والله أعلم.
4. مسؤولية المرأة المسلمة 78-79
من الادلة على عدم مشروعية عمل المرأة خارج بيتها
?  وجوب الحجاب الشرعي كما تقدم
?  تحريم السفور المثير للفتنة وهو من لوازم العمل خارج البيت غالبا
?  تحريم الاختلاط بالرجال الاجانب وهو حاصل بالخروج الى العمل
?  تحريم التبرج واظهار الزينة والمحاسن الذي وقع فيه اكثر النساء وهو حاصل بالخروج الى العمل
?  أنها عورة ودرة نفيسة تجب صيانتها والحفاظ عليها أنها مشغولة دائما بالعناية بأولادها وبيتها وشؤون زوجها وهي أعمال تناسب فطرتها أنها فتنة تفتن بها الرجال ويغترن بها


2. tidak boleh selama tidak memenuhi poin 1

Referensi
    1. At Thoriqotul Muhammadiyah hal 160
    2. Is'adur Rofiq juz 2 hal 127
1. لطريقة المحمدية ص160 مصطفى البابي الحلبي واولاده بمصر
االاذن والاجارة فيما هو معصية فان الرضا بالمعصية معصية كاذن الزوج لامرأته ان تحرج من بيته الى غير مواضع مخصوصة
2. اسعاد الرفيق ج 2/ص127
ومنها الاعانه على المعصية اي على معصية من معا ص الله بقول او فعل او غيره ثم انكان المعصية كبيرة كانت الإعانة عليها كذلك كما في الزواجر قال فيها وذكري لهدين اي الرضا بها والاعانةعليها باي نوع كان ظاهر معلوم مما سيأتي في الامر بالمعروف والنهي عن المنكر.اهـ

3. Kewajiban suami menafkahi keluarga apabila suaminya masih mampu tidak bisa diganti, jika tidak mampu maka bisa diganti kakek atau orang lain, namun jika istri mau berbuat baik maka istri boleh bekerja untuk menafkahi keluarga

Referensi
1.    Almausu'atul Fiqhiyah Juz 1 hal 160
2.    Kifayatul Akhyar juz 2 hal 140
3.    I'anatut Thalibin juz 4 hal 82
4.    Qomi'ut Thughyan hal 19

1. الموسوعة الفقهية الكويتية - (ج 1 / ص14689)
أمّا جمهور الفقهاء من المالكيّة والشّافعيّة والحنابلة فقد قالوا : إنّ دين نفقة الزّوجة دين صحيح , سواء وجب بالتّراضي أو بقضاء القاضي , ولا يسقط بموتها قبل تسلمه , بل ينتقل إلى ورثتها كسائر الديون , أمّا نفقة الأقارب , فإنّ وجوبها على سبيل المواساة وسدّ الخلّة, وهي مجرّد إمتاع فلا تصير ديناً إلّا إذا فرضها القاضي , فحينئذٍ تثبت لمن وجبت له , ولا تسقط بموته قبل قبضها , بل تنتقل إلى ورثته .
2. كفاية الاحيار ج2/ ص140
يوجبها ثلاثة اسباب القرابة والملك والزوجية اما السببان الاخيران فيوجب للمملوك على النالك وللزوجة على الزوج ولاعكس اهـ.
3. اعانة الطالبين ج4 ص82
ويحصل النشوز بسفرها بإذته ايضا ولكن كان سفرها لغرضها اي ولو كان سفرها بلااذن لغرد الزوج اي حاجته فيحصل به النشوز.
4. قامع الطغيان ص19
ولا تسقط نفقتها بمضي الزمان الى انفاق بل تصير دينا على الرجل لان نفقة الزوجة معاوضة في مقابلة المكين بخلاف نفقة القريب فأنها تسقط بذلك لانها معاونة